merayakan NATAL


DESEMBER, seperti tahun2 yang lalu. setiap memasuki bulan Desember banyak orang yang merayakan natal…baik itu sebuah kelompok, individu maupun gereja.

sungguh kita harus bersyukur bahwa kita hidup di negara Indonesia yang menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk merayakan hari raya keagamaannya, walaupun mungkin “tidak sebebas burung merpati” (kayak lagunya kahitna).

dimana-mana natal dirayakan dengan begitu indahnya…dan terkesan mewah atau mungkin sangat mewah mengingat setiap kali panitia memberi laporan tentang biaya yang telah digunakan dalam perayaan natal aku selalu berdecak kagum….wow luar biasa…

tapi dibalik kekagumanku kadang hati kecilku ini merasa risih…kok kayaknya kita menghianati Yesus. mengapa?…… kita ingat Yesus dilahirkan di kandang ternak dengan penuh keprihatinan bukan di hotel atau di istana, tapi kita merayakannya kok semewah itu….

bukan tanpa maksud Tuhan memilih lahir di kandang ternak…menurutku Tuhan bermaksud mengajarkan kesederhanaan kepada kita. tapi kok sekarang kita merayakannya jauh dari kesederhanaan….

saya tidak bermaksud untuk menentang mereka yang ingin merayakan pesta natal dengan mewah…( toh ini cuma setahun sekali ) tapi yah….ada baiknya kita ingat bahwa kemewahan bukan sebagai ukuran baik atau tidaknya sebuah acara, mungkin akan lebih tepat kalo sederhana tapi berkesan…..

sekali lagi ini hanya sebuah suara hati “wong ndeso” yang mungkin juga merupakan suara hati anda. jangan jadikan natal untuk melakukan kegiatan yang berkesan “borjuis” karena Tuhan selalu mengajar kita untuk hidup sederhana. apalagi kalo perayaan natal ditunggangi kepentingan lain…misalnya politik….ih..amit2 jangan deh….LORD BLESS U

Diterbitkan oleh Pak Blangkon

teaching at elementary school in remote area of borneo

Tinggalkan komentar